Spesialis patologi anatomi dari Rumah Sakit Kanker Dharmais, dr. Evalina Suzana, menilai salah anggapan pasien kanker tidak boleh olahraga. Tetap harus berolahraga tapi disesuaikan dengan kondisinya.
"Ini bukan untuk pasien kanker stadium akhir, tapi untuk stadium awal," kata Evalina ditulis Health- pada Selasa, 10 Oktober 2017.
Pasien kanker stadium satu, dua, dan tiga justru dianjurkan untuk berolahraga sesudah jalani pengobatan. "Kalau memang punya waktu, harus olahraga," kata Evalina menekankan.
Pun bagi mereka yang bukan pasien kanker, berolahraga adalah salah satu bentuk pencegahan dari penyakit kanker. Misalkan kanker lidah atau lambung akibat kebanyakan makanan asin, atau kanker paru-paru akibat terpapar asap rokok (perokok pasif).
Kelebihan garam dapat menginfeksi lambung kita. Bila dibiarkan, berisiko pada kanker lambung. Bila rutin berolahraga, kelebihan garam itu akan keluar lewat keringat.
"Kita tidak bisa terhindar dari asap rokok. Makanya, sebisa mungkin olahraga di pagi hari, karena kita masih dapat oksigen yang bersih. Misalkan ada pohon sekitar rumah kita, olahraga saja di situ. Ini berguna untuk membersihkan paru-paru kita," kata Evalina menekankan.
0 comments: